Belajar menghitung sendiri biaya listrik di rumah

     Siapa yang rumahnya masih memakai lampu sentir atau lampu teplok yang di buat dari kaleng susu dan di beri sumbu lalu kemudian di isi minyak tanah untuk di nyalakan?
Rasa-rasanya sudah hampir tak ada lagi ya,kalaupun salah satu pembaca masih ada yang menggunakan metode itu,mungkin rumahnya berada jauh dari kehidupan kota,saya yakin itupun bukan menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakarnya.

     Sebaiknya kita tak usah membahas tentang bahan bakar minyak tanah itu,karena hanya akan menyita waktu kita untuk membaca post ini yang juga di posting di www.belajar-belajar.heck.in serta di www.loketpagarbamboe.blogspot.com mudah-mudahan pembelajran kali ini akan ada gunanya untuk kita semua,amin...

Memang...biaya listrik sangatlah tergantung dari jumlah pemakaian,dan untuk dapat lebih menghemat biaya pengeluaran listrik,ada baiknya anda mengetahui cara menghitung KWH dan biaya listrik di rumah.

Sesuai dengan perpres no.8 thn 2011tentang TDL
-Golongan R1 (<2200 va),1 kwh = Rp.795 untuk pemakaian sampai dengan 20 kwh.
-Golongan R2 (<2200 va - 6600 va) 1 kwh = Rp.890 dan
-Golongan R3 (>6600 va) 1 kwh = Rp.1330

Misalnya:
untuk sebuah lampu berdaya 100 watt di gunakan selama 10 jam setiap hari,maka konsumen di golongan R1 harus di bayar dengan hitungan:
0,1 kwh x 10 x 30 x Rp.795 = RP.23.850 perbulan.
Coba bandingkan dengan hitungan apabila lampu yg 100 watt di ganti dengan yang 20 watt,sama-sama di golongan R1:
0,02 kwh x 10 x 30 x Rp.795 = Rp.4.770 perbulan,hematnya mencapai 80%,hemat kan?

     Nah bagi anda yang ingin coba belajar menghemat pengeluaran,bisa di manfaatkan perhitungan di atas,lampu mana saja yang sekiranya tidak terlalu penting untuk lebih baik di tukar dengan watt yang lebih kecil.

Selamat mencoba!

Comments

Popular posts from this blog

Watu gilang-karangnanas-sokaraja

Cara Menjadikan Ponsel Android Sebagai Modem

Inikah dunia ku