Sepenggal kisah diri (catatan kecil)


   Saya posting catatan kecil ini,setelah setahun saya mengumpulkan cerita dengan gaya bahasa yang mungkin sedikit kaku.
Dan bertujuan hanya untuk mengenang apa yang pernah saya dapatkan dalam hidup.
Bukan untuk membuka aib diri,tetapi terlebih untuk  menyimpan file kehidupan dalam bentuk sedikit cerita yang akan di abadikan oleh blog.

   Tanggal 1 maret 2012,telah turun Surat Keputusan (SK) pengangkatan saya dari jabatan operator menjadi setingkat lebih tinggi yaitu MAINTENANCE LEADER.
 
Saya tak munafik bahwa saat itu saat yang membanggakan buat saya,tetapi tetap merasakan bahwa ini adalah tantangan buat saya.
Setelah 16 tahun saya berkecimpung di dunia tekhnisi dan sekaligus meintenance,akhirnya kesempatan telah melirik saya untuk menjadi seorang pemimpin team.
Siapa yang tak mau menjadi salah satu petinggi di dalam sebuah divisi dalam perusahaan?
Jujur...
Sama sekali saya tak memimpikan bahwa hal itu akan sampai pada diri saya.
Terlebih rekan satu tim maupun dari tim lain sangat mensupport saya untuk memegang jabatan itu.
Trimakasih pun tak luput saya ucapkan kepada mereka yang tekah memberi support kepada saya,meski ada beberapa pihak yang tak pernah setuju dengan pengangkatan saya itu.
Tapi itulah hidup,tidak semua manusia mempunyai pemikiran yang sama.

   Selang beberapa lama saya menjalani tugas itu,masalah pun datang satu persatu untuk diri saya.
Terutama sallary dan atasan saya yang terkesan melimpahkan semua tugas kepada saya,padahal jelas,ada sebagian tugas yang seharusnya di handle oleh atasan saya,tetapi tugas itu di bebankan kepada saya.
Untuk kali pertamanya saya ikhlas menjalani itu semua.
Namun sayang...
Ternyata saya juga manusia yang di ciptakan memiliki rasa,memiliki pemikliran dan memiliki hak serta kewajiban yang sama persis dengan manusia yang lainnya.
Tak bisa di pungkiri,bahwa saya mulai merasa ini tak adil,hingga saya harus sedikit membuat aksi yang dengan harapan aksi saya itu akan mendapat perhatian khusus dari orang-orang yang berwenang di perusahaan itu.
Entah salah atau terlalu berani aksi yang saya tampilkan.
Saya mencoba mengundurkan diri dari jabatan saya saat itu dengan alasan bla...bla...bla...
Dengan harap-harap cemas,ternyata apa yang saya ajukan bukan menjadi PR buat mereka,tapi malah menjadi boomerang buat saya.
Tak lebih dari satu smester usai pengajuan saya itu,apa yang sudah saya bayangkan pun terjadi.
D...E...M...O...S...I

Putus asa pun mulai berkeliaran di segala penjuru sisi relung hati saya,sehingga saya akhirnya harus menelan pil pahit dan segera mengundurkan diri dari perusahaan itu.
Bukan karena malu karena saya turun jabatan,tapi ini hanya sebatas keegoisan saya yang rasanya tak pantas untuk di perlakukan itu tanpa mencari tahu penyebabnya.
Saya akhirnya berfikir positif pada mereka,
mungkin mereka ingin memberi kesempatan pada saya untuk bisa mengembangkan bakat keahlian saya di luar sana.
Dan saya terima itu.

Oh iya kawan...
Sebelum anda melanjutkan ke kisah saya selanjutnya,anda bisa mengakses blog saya yang lainya yaitu.
http://www.loketpagarbamboe.blogspot.com
http://www.loketpagarbambu.mywapblog.com dan
http://www.belajar-belajar.heck.

   Tahun 2013 tepatnya tanggal 13 september,setahun lebih satu bulan dari tanggal di postingnya catatan ini.
Telah berkurang satu lagi karyawan pt.... dengan disimbolkannya sebuah amplop berwarna coklat yang berisi rupiah sebagai tanda telah berakhirnya status sosial sebagai seorang pekeeja yang telah 16 belas tahun mengabdi di perusahaan itu dan sebagai pemutus status karyawan di tempat itu.
Sungguh ironis...
Pengabdian yg tidak bisa di bilang sesaat itu,harus berakhir semudah membalikkan telapak tangan,ada apa?
Adakah unsur ketidak senangan sesorang yang kerap memberi laporan hanya dari satu sisi kepada pimpinan di perusahaan itu?
Atau adakah unsur kesengajaan yang di buat untuk secepatnya menbuang pekerja seperti saya?
Kalau kedua jawaban itu memang menjadi alasanya,lalu untuk apa?
Bukankah selama ini mereka selalu menyanjung dan memberi pebghargaan lisan dengan segala keahlian saya yang mereka anggap bagus?
Tidak mungkin tidak,mereka tak pantas untuk menicikkan matanya dan tidak mungkin pula mereka menolak untuk mengiyakan kemampuan saya dalam menyelesaikan tugas.
Karrna terbukti,bahwa saya sempat di promosikan dan bahkan di angkat menjadi pemimpin divisi.
Apakah itu bukan alasan mereka utk mengiyakan bahwa keahlian saya dinilai bisa melebihi keahlian rekan saya yang lainnya?
Jika pengangkatan saya ke jenjang satu tingkat lebih tinggi hanya di nilai dari masa kerja,rasanya tak mungkin, karena diantara rekan saya,ada yang masa kerjanya sama dengan saya,dan bahkan ada yg jauh lebih lama masa kerjanya daripada saya.
Tapi mengapa saya yang terpilih menjadi pemimpkn mereka? Kalau bukan dari keahlian yang saya punya,lalu darimana lagi?
Ah...apapun alasan mereka,yg paati mereka telah mengakui bahwa saya pantas di pilih menjadi pemimpin team dalam bekerja.

Satu hal yang telah saya pelajari,ternyata satu kesalahan yang terlihat,akan berlaku selamnya di mata fihak yang melihat kesalahan itu.
Apapun cara kita dalam memperbaiki kesalahan,takkan pernah bisa membuat mereka menilai lebih,bahkan bisa jadi itu sudah menjadi harga mati buat mereka,sekali salah,tetap salah...hidup salah!!!

Pada dasarnya,kesalahan yang pernah saya perbuat saat itu,tak lain dan tak bukan hanya untuk meminta sedikit perhatian lebih dari pejabat yang berwenang di perusahaan  itu.
Saya hanya ingin minta upah sedikit di sesuiakan  dengan tambahan tugas dan tanggung jawab saya sebagai seorang pemimpin,
Tugas yang harus diemban mulai dari membuat laporan harian,laporan mingguan,laporan bulannan,laporan 3 bulanan,laporan 6 bulanan,laporan tahunan,laporan internal,laporan stock barang,laporan audit,laporan sgs,dan bahkan lappron external yang menyangkut dengan sisyem ISO yang telah di terapkan di perusahaan itu.
Di tambah lagi dengan tanggung jawab sebagai seorang leader tekhnisi yang tak jarang harus terjun langsung untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada mesin produksi,padahal di saat saya harus turun tangan dalam memperbaiki kerusakan mesin,berarti tugas laporan yg harusnya bisa selesai haari itu,menjadi tertunda,dan akhirnya nilai minus pun bertengger di status saya,dan yang lebih menyakitkan,mereka tak pernah mau tahu tentang itu.

Pembaca yg budiman,apa saya salah bila saya mengeluh saat melihat struk gaji saya yang masih sama dengan haji saya pada saat saya belun mendapat tugas dan tanggung jawab itu?

Memang...saya sempat melihat ladang basah dari jabatan saya sebagai seorang leader,
Apapun bisa saya rubah menjadi materi,melihat kesempatan dan juga contoh kelakuan dari para leader di divisi lain yang sangat bisa memanfaatkan kesempatan itu.
Tapi mengapa saya tidak bisa?
Bukan itu jawabannya,sungguh!saya sangat bisa dan berhak melakukan itu semua,tapi saya tidak pernah mau utk melakukan itu.
Saya memang bukan orang baik dan juga bukan orang jujur,tapi saya merasa tak salah juga bila saya selalu berusaha utk menjadi orang baik dan menjadi orang jujur walaupun bahkan saya harus di maki dengan perkataan goblok,tolol,bego atau yang lainnya dari para rekan dengan level yang sama hanya untuk melakukan perbuatan itu.
Saya tetap bertahan untuk tidak,karena saya selalu berfikir,jika saya melakukan itu,maka sama saja saya meracuni anak dan istri saya utk memakan uang yang bukan hak saya.
Naudzu bullahi minzalik!

Tapi sudahlah,
Semua sudah terjadi dan saya sudah harus terpisah dengan perusahaan yang telah membesarkan saya,yang telah membimbing saya dan telah memberikan kehidupan saya.

Sekarang saya harus menikmati profesi saya,meski harus menjadi seorang tukang sapu halaman di sebuah bengkel mobil.
Terasa nikmat gaji yang saya terima saat ini,meskipun tidak lagi sama dengan gaji saya saat menjadi LEADER di perusahaan yang telah saya tinggalkan.
Saya merasa ini adil,karena saya tak lagi harus membuat laporan ini itu.
Tugas saya hanya membersihkan sampah dan debu yang ada di halaman bengkel tersebut.
Harus bersih,sebersih niat saya untuk bisa hidup tanpa harus curang dalam menjalani hidup.

Comments

Popular posts from this blog

Watu gilang-karangnanas-sokaraja

Cara Menjadikan Ponsel Android Sebagai Modem

Inikah dunia ku