Menikahi Kehidupan

Aku di takdirkan terlahir untuk bersamamu,
Meniti hari, arungi masa
Dan lalui musim gugur juga musim semi.
Kutelusuri alur waktu dalam bentangmu
Di sepanjang waktuku yang Tuhan beri sebagai pembuktian
Pada saatnya nanti,akan terbaca apa yang kutuliskan di lembar lembar putihmu,
Rezeki yang ku raih adalah caramu menafkahiku
Mengenyangkan laparku...
Menghapus dahagaku...
Karena itulah satu diantara beribu yang harus ku syukuri.

Liku dan belenggu adalah ujianku untuk mengarungi bahtera bersamamu
Yang suatu saat nanti akan dipertanyakan, dan harus ku pertanggung jawabkan.
Menyia-nyiakanmu adalah sesalku di kemudian hari
Terlena dengan cumbumu hanya akan menyesatkanku,
dan kehilangan cahaya iman, akan menuntunku dalam kegelapan.

Bersamamu diri teruji
Tuk menjadi jiwa yang terpuji
Bekalku menghadapnya tuk kembali.

Menikahimu hanya sesaat di sepanjang umurk
Kelak kau akan berakhir ketika malaikat maut menjemputku
Pun kau akan sirna ketika ajal tiba,
Dan nyawa terpisah dari raga.,

Saat itulah...
Aku akan benar-benar pergi dan tak kan pernah kembali,
Berakhirnya kesempatanku untuk bersujud dalam doa
Pernikahan ini akan Tamat dan berakhir dengan cerai MATI

Hidup dan mati adalah dinding yang melebihi tebing tertinggi,
Pemisah kau dan aku
Dimana amal dan usaha usai sampai disini
Dimana aku takkan mampu merentangkan sayap pengharapan tuk bekalku nanti
karena ketika itu Nyawa melayang dan raga terkafani.
Terkubur di pusaran bumi
Menanti hari KEBANGKITAN...
Menuju alam BARZAH
Dan disana MIZAN menanti.

Comments

Popular posts from this blog

Watu gilang-karangnanas-sokaraja

Cara Menjadikan Ponsel Android Sebagai Modem

Inikah dunia ku