Bisik ibu terhadap anaknya
Sahabat pujangga liar,sebelum anda membaca artikel di sekedar cerita ini,mungkin anda perlu sesekali untuk belajar sedikit tentang kata yang mungkin terdengar asing di telinga kita.
Seperti satu peristiwa yang pernah terjadi di lingkungan tempat saya tinggal.
Sore itu di sebuah pasar malam yang letaknya tak jauh dari kediaman saya,yang rutin ada di setiap akhir pekan,ada satu kejadian yang akhirnya membuat saya ingin mencoba menuliskannya di sini.
Cerita ini terjadi ketika ada seorang ibu yang membawa putrinya untuk berbelanja atau sekedar melihat-lihat barang dagangan yang di jajakan di sepanjang pasar malam itu.
Keseruan yang di apresiasikan dalam ragam permainan,tak kalah ramai oleh permainan-permainan yang di sajikan di mall-mall.
Dalam riuhnya pengunjung,ada beberapa mata yang tertuju pada seorang anak perempuan yang tengah merengek minta sesuatu kepada ibunya.
Entah apa yang di minta oleh anak yang di perkirakan baru duduk di kelas 1 sekolah dasar itu.
Terlihat anak itu merengek sambil menggoyang-goyangkan tangan ibunya untuk segera memenuhi permintaan dirinya.
Sang ibupun mencoba merayu anaknya itu agar tak merengek-rengek di sepanjang jalan,sambil menjanjikan pada anaknya bahwa ibunya akan memenuhi permintaanya seteleh pulang nanti,karena mungkin saat itu sang ibu tidak membawa uang yang cukup untuk membelikan apa yang di minta oleh sang putri.
Tapi anaknya itu mungkin belum bisa mengerti dengan keadaan tersebut,tetap saja sang anak merengek-rengek dan bahkan menangis di keramaian sambil terus menggoyang-goyangkan tangan ibunya.
Ibu itu terlihat mulai merasa kesal dan malu pada sekelilingnya,sambil menarik nafas kesal,si ibu lalu menunjukkan si anak kepada seorang perwira polisi yang masih berseragam lengkap dan tengah melintas di dalam pasar malam itu,karena sang polisi itu baru saja lepas tugas dan hendak pulang ke rumahnya yang ada di sekitar pasar malam itu.
Sambil menjulurkan jari telunjuknya ke arah polisi,si ibu berbisik kepada anaknya berniat untuk menakut-nakuti agar anaknya mau menghentikan tangisnya.
"Ade jangan nangis terus...tuh lihat ada bapak polisi lewat,nanti kalau ade nangis terus,bisa-bisa ade di TEMBAK sama bapak polisi!"
Benar saja,usai ibunya berkata itu,si anak pun spontan terdiam dan menghentikan tangisnya,si ibu merasa lega karena usahanya berhasil untuk menghentikan tangis anaknya.
Tapi tak lama setelah polisi yang di maksud itu sudah tak terlihat,si anak balik bertanya kepada ibunya.
"Bu...memangnya bapak polisi itu SUKA sama ade ya? kok bapak polisi itu mau NEMBAK ade,sih! orang ade aja belum pernah KETEMUAN sama bapak polisi itu!"
Si ibupun akhirnya bingung sendiri dan hanya bisa diam seribu bahasa.
baca juga sekedar cerita lainnya di sini
Seperti satu peristiwa yang pernah terjadi di lingkungan tempat saya tinggal.
Sore itu di sebuah pasar malam yang letaknya tak jauh dari kediaman saya,yang rutin ada di setiap akhir pekan,ada satu kejadian yang akhirnya membuat saya ingin mencoba menuliskannya di sini.
Cerita ini terjadi ketika ada seorang ibu yang membawa putrinya untuk berbelanja atau sekedar melihat-lihat barang dagangan yang di jajakan di sepanjang pasar malam itu.
Keseruan yang di apresiasikan dalam ragam permainan,tak kalah ramai oleh permainan-permainan yang di sajikan di mall-mall.
Dalam riuhnya pengunjung,ada beberapa mata yang tertuju pada seorang anak perempuan yang tengah merengek minta sesuatu kepada ibunya.
Entah apa yang di minta oleh anak yang di perkirakan baru duduk di kelas 1 sekolah dasar itu.
Terlihat anak itu merengek sambil menggoyang-goyangkan tangan ibunya untuk segera memenuhi permintaan dirinya.
Sang ibupun mencoba merayu anaknya itu agar tak merengek-rengek di sepanjang jalan,sambil menjanjikan pada anaknya bahwa ibunya akan memenuhi permintaanya seteleh pulang nanti,karena mungkin saat itu sang ibu tidak membawa uang yang cukup untuk membelikan apa yang di minta oleh sang putri.
Tapi anaknya itu mungkin belum bisa mengerti dengan keadaan tersebut,tetap saja sang anak merengek-rengek dan bahkan menangis di keramaian sambil terus menggoyang-goyangkan tangan ibunya.
Ibu itu terlihat mulai merasa kesal dan malu pada sekelilingnya,sambil menarik nafas kesal,si ibu lalu menunjukkan si anak kepada seorang perwira polisi yang masih berseragam lengkap dan tengah melintas di dalam pasar malam itu,karena sang polisi itu baru saja lepas tugas dan hendak pulang ke rumahnya yang ada di sekitar pasar malam itu.
Sambil menjulurkan jari telunjuknya ke arah polisi,si ibu berbisik kepada anaknya berniat untuk menakut-nakuti agar anaknya mau menghentikan tangisnya.
"Ade jangan nangis terus...tuh lihat ada bapak polisi lewat,nanti kalau ade nangis terus,bisa-bisa ade di TEMBAK sama bapak polisi!"
Benar saja,usai ibunya berkata itu,si anak pun spontan terdiam dan menghentikan tangisnya,si ibu merasa lega karena usahanya berhasil untuk menghentikan tangis anaknya.
Tapi tak lama setelah polisi yang di maksud itu sudah tak terlihat,si anak balik bertanya kepada ibunya.
"Bu...memangnya bapak polisi itu SUKA sama ade ya? kok bapak polisi itu mau NEMBAK ade,sih! orang ade aja belum pernah KETEMUAN sama bapak polisi itu!"
Si ibupun akhirnya bingung sendiri dan hanya bisa diam seribu bahasa.
baca juga sekedar cerita lainnya di sini
Comments
Post a Comment