Lebih sayang nyawa kucing atau nyawa manusia?
Sengaja saya membuat posting ini,sehubungan dengan aktifitas saya yang hampir setiap hari menggunakan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.
Yang sempat menjadi dilema buat saya dan mungkin juga semua para pengguna kendaraan bermotor,adalah tentang apa akibatnya bila pengendara itu di hadapkan dengan seekor kucing yang menyebrang jalan tanpa menggunakan matanya (alias mendadak) sedangkan si pengendara dalam keadaan speed yang yang cukup tinggi.
Banyak yang bilang dari mulut ke mulut bahwa jika kita melindas kucing dan mematikan hewan itu,maka kita akan kualat atau kita akan mendapat hukuman yang tidak kita ketahui kapan datangnya.
Dalam sejarah Nabi telah di katakan bahwa kucing adalah hewan kesayangan Nabi Muhammad S.A.W dan bahkan beliau pernah memelihara hewan tersebut.Karena rasa sayangnya Nabi terhadap kucing,sampai-sampai hewan itu di berikan nama oleh Nabi yaitu Mueeza.
Lalu apa hubungannya dengan tulisan saya ini?
Sungguh...ini adalah hal yang mungkin perlu kita pelajari dan bagaimana cara mengatasi bila di suatu hari kita menemui hal yang seperti di atas tadi.
Saya sendiri pernah mengalaminya,di mana saat itu saya baru pulang kerja sekitar pukul 01:35 tengah malam.
Dalam keadaan mata setengah mengantuk dan ingin secepatnya sampai rumah,saya membawa kendaraan saya dengan speed 80 km/jam hanya kurang sekitar 40 km/jam dari top speed.
Tiba-tiba saja seekor kucing melintas di jalan raya dan menyebrang tanpa melambaikan tangannya terlebih dahulu sebagai tanda dia akan menyebrang.
Sontak saya kaget karena lari kucing tersebut tepat menuju ke roda depan motor saya,sayapun oleng dan akhirnya ambruk.
Untunglah tak ada luka serius di tubuh saya,hanya sedikit memar dan rusaknya beberapa komponen motor saya itu,dan atas bantuan pengendara motor lainnya,saya di bawa ke tempat yang lebih aman (trotoar) agar tak mengganggu pengguna jalan yang lainnya,kucing yang terlindas oleh saya mungkin tak merasakan apa-apa dan lantas kabur begitu saja,karena saya tahu bahwa kucing adalah salah satu hewan yang bernyawa 8 (katanya)
Selang beberapa lama dari kejadian itu,ada seorang sopir angkutan kota (angkot) yang tengah berbincang dengan rekannya di salah satu warung kopi yang biasa saya datangi untuk beristirahat.
Hanya ada beberapa kalimat dari pembicaraannya yang sempat saya tangkap yaitu "wah...kalau saya lagi nguber setoran terus tau-tau ada kucing nyebrang,saya lebih memilih melindas kucing itu,biarpun akhirnya kucing itu harus mati,dari pada saya harus nge rem mendadak,akhirnya malah mobil saya di tabrak dari belakang,malah akibatnya lebih fatal,bisa memakan korban nyawa orang,belum lagi kalau maobil saya rusak,pasti saya di suruh perbaiki dulu sama pemilik angkot dan harus bertanggung jawab juga sama pemilik kendaraan yang nabrak dari belakang,karena saya ngerem mendadak cuma gara-gara kucing"
Sahabat pujangga liar,biar bagaimanapun nyawa manusia lebih mulia dari pada nyawa hewan,dan apakah kita harus menghilangkan nyawa manusia hanya untuk mempertahankan nyawa seekor kucing?
Apapun jawabanya,itu hanya anda sendirilah yang bisa menyikapinya.
Yang sempat menjadi dilema buat saya dan mungkin juga semua para pengguna kendaraan bermotor,adalah tentang apa akibatnya bila pengendara itu di hadapkan dengan seekor kucing yang menyebrang jalan tanpa menggunakan matanya (alias mendadak) sedangkan si pengendara dalam keadaan speed yang yang cukup tinggi.
Banyak yang bilang dari mulut ke mulut bahwa jika kita melindas kucing dan mematikan hewan itu,maka kita akan kualat atau kita akan mendapat hukuman yang tidak kita ketahui kapan datangnya.
Dalam sejarah Nabi telah di katakan bahwa kucing adalah hewan kesayangan Nabi Muhammad S.A.W dan bahkan beliau pernah memelihara hewan tersebut.Karena rasa sayangnya Nabi terhadap kucing,sampai-sampai hewan itu di berikan nama oleh Nabi yaitu Mueeza.
Lalu apa hubungannya dengan tulisan saya ini?
Sungguh...ini adalah hal yang mungkin perlu kita pelajari dan bagaimana cara mengatasi bila di suatu hari kita menemui hal yang seperti di atas tadi.
Saya sendiri pernah mengalaminya,di mana saat itu saya baru pulang kerja sekitar pukul 01:35 tengah malam.
Dalam keadaan mata setengah mengantuk dan ingin secepatnya sampai rumah,saya membawa kendaraan saya dengan speed 80 km/jam hanya kurang sekitar 40 km/jam dari top speed.
Tiba-tiba saja seekor kucing melintas di jalan raya dan menyebrang tanpa melambaikan tangannya terlebih dahulu sebagai tanda dia akan menyebrang.
Sontak saya kaget karena lari kucing tersebut tepat menuju ke roda depan motor saya,sayapun oleng dan akhirnya ambruk.
Untunglah tak ada luka serius di tubuh saya,hanya sedikit memar dan rusaknya beberapa komponen motor saya itu,dan atas bantuan pengendara motor lainnya,saya di bawa ke tempat yang lebih aman (trotoar) agar tak mengganggu pengguna jalan yang lainnya,kucing yang terlindas oleh saya mungkin tak merasakan apa-apa dan lantas kabur begitu saja,karena saya tahu bahwa kucing adalah salah satu hewan yang bernyawa 8 (katanya)
Selang beberapa lama dari kejadian itu,ada seorang sopir angkutan kota (angkot) yang tengah berbincang dengan rekannya di salah satu warung kopi yang biasa saya datangi untuk beristirahat.
Hanya ada beberapa kalimat dari pembicaraannya yang sempat saya tangkap yaitu "wah...kalau saya lagi nguber setoran terus tau-tau ada kucing nyebrang,saya lebih memilih melindas kucing itu,biarpun akhirnya kucing itu harus mati,dari pada saya harus nge rem mendadak,akhirnya malah mobil saya di tabrak dari belakang,malah akibatnya lebih fatal,bisa memakan korban nyawa orang,belum lagi kalau maobil saya rusak,pasti saya di suruh perbaiki dulu sama pemilik angkot dan harus bertanggung jawab juga sama pemilik kendaraan yang nabrak dari belakang,karena saya ngerem mendadak cuma gara-gara kucing"
Sahabat pujangga liar,biar bagaimanapun nyawa manusia lebih mulia dari pada nyawa hewan,dan apakah kita harus menghilangkan nyawa manusia hanya untuk mempertahankan nyawa seekor kucing?
Apapun jawabanya,itu hanya anda sendirilah yang bisa menyikapinya.
Comments
Post a Comment