Mengapa minum susu?

     Selepas maghrib,sambil menikmati secangkir white cofee dan ngemil gorengan pisang di tengah hujan rintik yang turun semenjak siang tadi,saya kembali menghadapi PC jadul saya dan saya tak tahu apa yang harus saya posting di blog saya ini.
Sambil membuka-buka file yang masih minim program dan aplikasi untuk pc,tiba-tiba kursor pada mouse saya berhenti tepat di file word yang rupanya berisi tentang tugas-tugas sekolah anak saya yang pertama yang masih duduk di kelas 5 SD.
Di antara file-file yang ada itu saya melihat satu file yang berisi tentang pentingnya minum susu untuk kesehatan.
Dan entah datangnya darimana saya terinspirasi untuk membagikan tulisan anak saya itu ke dalam blog ini,itung-itung untuk menambah koleksi konten blog yang masih jauh dari sempurna,sambil tetap berharap bisa mencapai target post dalam blog.



Mengapa Minum Susu?

Walaupun banyak memiliki manfaat, tetapi banyak orang yang enggan minum susu. Ini terlihat dari minimnya  konsumsi  susu masyarakat Indonesia per tahun nya. Salah satu alasan yang sering dikemukakan adalah mahalnya harga susu. Untuk harga susu, sebenarnya ada banyak susu yang harganya telah disesuaikan. Mengingat nutrisi yang dikandungnya, maka yang diperlukan adalah menanamkan kesadaran akan manfaat susu. Tujuannya agar masyarakat dapat mengonsumsi susu dan tidak menganggapnya sebagai barang mahal.

Alasan lainynya adalah tidak suska minum susu karena membuat mual atau sakit perut sehabis meminumnya. Apabila Anda merasa sakit perut setelah meminum susu, berarti Anda menderita intoleransi laktosa. Penyebabnya, karena kurangnya produksi laktase dalam tubuh. Laktase adalah enzim yang dihasilkan usus kecil dan berfungsi memecah laktosa yang terkandung dalam susu agar dapat diserap oleh tubuh. Akan tetapi, bagi penderita itoleransi, proses pemecahan laktosa tidak berlangsung sempurna. Akibatnya, laktosa yang tidak tercerna akan masuk dalam usus besar dan dicerna oleh bakteri yang ada di dalamnya, sehingga menyababkan perut kembung, berisi banyak gas, dan diare.

Sebagai solusi dari perasaan mual atau sakit perut, Anda dapat mengganti susu dengan produk olahan susu seperti keju, yoghurt, es krim, susu evaporasi, atau susu kedelai yang tidak mengandung laktosa. Beberapa produsen susu juga telah membuat susu tanpa laktosa yang dapat dikonsumsi penderita “intoleransi laktosa”

Jika Anda  hendak mengonsumsi susu, sebaiknya Anda tidak memilih susu kental manis, karena susu jenis ini kandungan nutrisinya lebih rendah akibat proses pembuatannya. Selain itu,juga banyak mengandung lemak dan gula yang kurang baik untuk tubuh. Konsumsi susu yang dianjurkan adalah 3 porsi setiap hari. Satu porsi yang dimaksud adalah 250 ml susu yang setara dengan 35 gram keju atau 200 gram yoghurt atau 200 gram es krim. Jadi, tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak minum susu bukan?

Comments

Popular posts from this blog

Watu gilang-karangnanas-sokaraja

Cara Menjadikan Ponsel Android Sebagai Modem

Inikah dunia ku